”Tidaklah aku menyesal melebihi
penyesalanku terhadap suatu hari di mana matahari terbit di dalamnya dan
berkurang umurku akan tetapi tidak bertambah amalanku/ kebaikan.” (Ibnu
Mas’ud ra.)
Ada pepatah bilang waktu adalah uang, memang tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak salah. Keduanya harus kita belanjakan dan kita atur sebaik mungkin. Jika uang bisa dihimpun, disimpan bahkan dikembangkan, maka sebaliknya dengan waktu. Setiap detik dan menit yang berlalu menjadi hilang dan tidak akan pernah kembali, sekalipun ditebus dengan seluruh uang yang kita miliki.
Setiap jengkal waktu yang kita miliki harus bisa dimaksimalkan penggunaannya, sedikit saja lengah ia akan membabat kesempatan yang kita miliki bak sebuah mata pedang yang tajam. Waktu ditentukan batasnya, demikian juga dengan usia manusia, maka ia tidak bisa didahulukan dan juga tidak bisa ditangguhkan. Nilai waktu terletak pada bagaimana cara menggunakannya. Masing-masing dari kita berkewajiban menjaga dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, jangan sampai mengabaikannya, baik yang sesaat maupun yang lama.
Termasuk salah satu tanda hamba yang dibenci Allah adalah dia menyia-nyiakan waktu. Dan para ulama sangat bersungguh-sungguh untuk tidak melewatkan satu hari atau sebagian hari tanpa membekali diri mereka dari hari itu dengan ilmu yang bermanfaat atau amalan shalih, supaya tidak berlalu (habis) umur mereka dengan sia-sia dan terbuang dengan percuma.
Sebelum semuanya berlalu maka banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memanfaatkan waktu luang kita sebelum datangnya waktu sempit kita:
1. Menjaganya seperti kita harta kita, bahkan lebih sungguh-sungguh lagi dalam menjaganya, yaitu dengan bersungguh-sungguh mengambil faidah darinya dalam hal-hal yang bermanfaat untuk dunia dan akherat.
2. Memanfaatkannya dengan sesuatu yang paling penting kemudian yang penting, jangan sibuk dengan sesuatu yang rendah dan tidak bermanfaat dan meninggalkan sesuatu yang bermanfaat, gunakan skala prioritas, lakukan dari yang terpenting.
3. Menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu mubah, karena hal itu akan menyebabkan kita menyia-nyiakan waktu, kalau kita melakukannya tidak dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Menjadikan berlalunya siang dan malam sebagai pelajaran, karena sesungguhnya siang dan malam telah melipat umur kita.
5. Menghindari dan mewaspadai hal-hal yang menjadi perusak waktu, yang paling berbahaya adalah panjang angan-angan di dunia dan tertipu dengan amalan-amalannya (merasa amal shalihnya telah banyak), berprasangka baik dengan dirinya, teman yang buruk, kelalaian dan menunda-nunda amalan baik.
Ibnu Qayyim ra. berkata:”Keuntungan terbesar di dunia adalah engkau menyibukkan dirimu setiap saat dengan sesuatu yang paling utama dan bermanfaat untuk kehidupan akherat. Bagaimana dikatakan berakal seseorang yang menjual Surga dan kenikmatan di dalamnya dengan syahwat (kesenangan dunia) yang hanya sesaat.”
Sepuluh Menit yang Menentukan
Banyak hal dapat dilakukan dengan waktu sepuluh menit. Sekalipun tak seberapa lama, namun hal ini akan menjadi titik tolak untuk senantiasa memiliki keinginan kuat dan mau berbuat serta selalu menjaga waktu.
Dzikir. Dalam sepuluh menit, dalam setiap kondisi, entah dimanapun kita berada dan kapanpun amalan ini bisa dilakukan. Diantara amalan paling utama yang bisa dijadikan tameng dari godaan syetan adalah dzikrullah, tasbih, tahmid dan takbir --subhanallah, alhamdulillah, allahuakbar--.
Shalat Sunnah. Sepuluh menit yang bisa menjadi penambal shalat wajib kita yang seringkali bolong karena kurang sempurnanya shalat kita. Shalat dhuha di waktu pagi, shalat sunnah rawatib dan banyak lagi shalat sunnah yang bisa menambah pundi-pundi amal kita.
Membaca. Jika kita bisa melazimi membaca selama sepuluh menit setiap hari, itu artinya kita telah membaca selama 300 menit dalam sebulan. Awalan yang cukup bagus ketika kita bisa meluangkan waktu selama 5 jam dalam sebulan untuk membaca.
Silaturahim, instrospeksi diri, sedekah, memberi nasehat, dan masih banyak lagi amalan yang bisa kita lakukan dengan waktu yang singkat, cukup sepuluh menit.
Agar waktu yang diberikan Allah SWT kepada ummatnya bermanfaat maka kita harus pandai menggunakan waktu yang masih longgar ini sebelum datangnya waktu yang sempit. Semua yang kita rencanakan tidak akan berbuah dan berubah lebih baik kecuali SEGERA LAKUKAN! Wallahu a’lam. [idris]
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..