Jika ada kata yang paling indah dalam sebuah bangunan peradaban, maka
itu adalah cinta. Cinta inilah yang mengejahwantahkan makhluk untuk
bergerak secara naluriah, memberi dan terus memberi. Itulah alurnya.
Menggerakan untuk berkorban demi kemegahan keadilan. Maka dalam sejarah
peradaban, kita akan temui para ksatia itu rela berkorban demi struktur
bangunan sosial yang kokoh. Tidak ada urusan kerjanya dihargai ataupun
tidak, namun semata agar ada harmoni dalam keagungan.
Cinta adalah ruh penggerak. Tak ayal, semuanya akan hidup jika kekuatan cinta mendominasi karakternya. Mewarnai rona permukiman kampung pecinta. Merapikan ketidakteraturan dan berirama dalam kesatuan simfoni. Maka cinta pulalah yang menjadikan kedamaian setiap insan.
Cinta adalah naluri kemanusiaan. Akibatnya siapapun dia, jika ruh cintanya hidup, maka kedamaian akan menjadi kecendrungannya. Itulah hikmah kenapa Allah menciptakan manusia dalam dua kategori marital. Laki-laki dan perempuan. Adanya laki-laki menjadi sebab diciptakannya perempuan. Itulah rahasia kehidupan. Bertemunya laki-laki dan perempuan merupakan asasi. Dan keduanya akan merasakan kedamaian jika mereka didekatkan.
Cinta itu butuh pengikat. Dan pengikat cinta adalah pernikahan. Pernikahan adalah satu-satunya jalan dalam membangun kebersamaan dua insan yang termabukkan olehnya. Pernikahan juga sekaligus uji nyali. Apakah dia benar seorang pecinta sejati atau hanya kamuflase bertopeng yang mengatasnamakan cinta. Itulah mengapa pernikahan menjadi sebegitu sakral. Yang oleh definisi agama dimaknai sebagai penggenapnya. sehingga pernikahan menjadi jalan menuju ridhoNya. Jika ada pecinta yang pandai membuat narasi syair tanpa berani mengajak kepada yang dicintainya ke jenjang pernikahan, maka janganlah kau mendekatinya, karena dia tentu bukan orang yang layak untuk diajak mengarungi bahtera kehidupan. Ia hanya penghianat cinta yang berpoles arjuna.
Akhirnya hanya ada definisi ksatria cinta. Dia yang tidak banyak mengumbar ungkapan indah tak bermakna, namun sekali dia memutuskan untuk bertindak, sikap dan keberaniannnya mengalahkan kegamangan dan keraguannya. Tak minder dengan sentimen negatif yang ditujukan kepadanya dan tak jumawa dengan kebesaran. Dia yang tak banyak berjanji, namun teruji dalam kerja. Maka kepada para pecinta sejati, nikmatilah cinta. Bahagiakanlah diri dalam merayakannya. karena kau telah mensucikan dirimu dengannya tanpa pernah melanggar larangannya. Selamat meneguk cinta. [bersamadakwah]
Penulis: Dhiyaa Uddin
Cinta adalah ruh penggerak. Tak ayal, semuanya akan hidup jika kekuatan cinta mendominasi karakternya. Mewarnai rona permukiman kampung pecinta. Merapikan ketidakteraturan dan berirama dalam kesatuan simfoni. Maka cinta pulalah yang menjadikan kedamaian setiap insan.
Cinta adalah naluri kemanusiaan. Akibatnya siapapun dia, jika ruh cintanya hidup, maka kedamaian akan menjadi kecendrungannya. Itulah hikmah kenapa Allah menciptakan manusia dalam dua kategori marital. Laki-laki dan perempuan. Adanya laki-laki menjadi sebab diciptakannya perempuan. Itulah rahasia kehidupan. Bertemunya laki-laki dan perempuan merupakan asasi. Dan keduanya akan merasakan kedamaian jika mereka didekatkan.
Cinta itu butuh pengikat. Dan pengikat cinta adalah pernikahan. Pernikahan adalah satu-satunya jalan dalam membangun kebersamaan dua insan yang termabukkan olehnya. Pernikahan juga sekaligus uji nyali. Apakah dia benar seorang pecinta sejati atau hanya kamuflase bertopeng yang mengatasnamakan cinta. Itulah mengapa pernikahan menjadi sebegitu sakral. Yang oleh definisi agama dimaknai sebagai penggenapnya. sehingga pernikahan menjadi jalan menuju ridhoNya. Jika ada pecinta yang pandai membuat narasi syair tanpa berani mengajak kepada yang dicintainya ke jenjang pernikahan, maka janganlah kau mendekatinya, karena dia tentu bukan orang yang layak untuk diajak mengarungi bahtera kehidupan. Ia hanya penghianat cinta yang berpoles arjuna.
Akhirnya hanya ada definisi ksatria cinta. Dia yang tidak banyak mengumbar ungkapan indah tak bermakna, namun sekali dia memutuskan untuk bertindak, sikap dan keberaniannnya mengalahkan kegamangan dan keraguannya. Tak minder dengan sentimen negatif yang ditujukan kepadanya dan tak jumawa dengan kebesaran. Dia yang tak banyak berjanji, namun teruji dalam kerja. Maka kepada para pecinta sejati, nikmatilah cinta. Bahagiakanlah diri dalam merayakannya. karena kau telah mensucikan dirimu dengannya tanpa pernah melanggar larangannya. Selamat meneguk cinta. [bersamadakwah]
Penulis: Dhiyaa Uddin
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..