Assalamu Alaikum, Selamat datang Saudaraku. Semoga BLOG ini bermanfaat dan harapan kami agar Anda sering datang berkunjung. Wassalam. ==> YAHYA AYYASY <==

Dia Tidak Hadir karena Berhalangan

Abbas Hasan As Sisi
Abbas As-Sisi
 Dia adalah sebaik-baik teman, paling aktif ke masjid dan sangat mencintai teman-temannya. Tiba-tiba, lama sekali tidak kelihatan batang hidungnya di tengah-tengah mereka. Ketika kemudian ia dapat berkumpul kembali, tiba-tiba seorang teman datang memaki-makinya. Dengan nada sedih ia mengatakan padanya,

“Kenapa kamu sekarang menengokku? Ke mana saja kamu dan teman-teman selama ini? Mengapa tidak berusaha mencariku selama beberapa bulan terakhir ini? Sebenarnya, saya sangat memerlukan kehadiran kalian di sampingku di saat istriku meninggal dunia, dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Saya membutuhkan orang-orang yang akrab dengan saya pada saat-saat kritis seperti itu.”

Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi saudara-saudara yang belum memenuhi kewajiban kepada saudaranya yang lain dalam hal memantau kondisinya. Ini merupakan kewajiban minimal. Karena Rasul telah besabda, “Bila ia tidak ada maka carilah….”

Ini sekedar contoh, seseorang yang lama tidak mun-cul dan tidak diketahui penyebabnya, tidak akan jelas alasannya kecuali setelah menanyakannya.

Satu contoh lagi, sejumlah orang hidup bersama bertahun-tahun dalam kondisi yang serba sulit —senasib sepenanggungan—. Tiba-tiba, (sudah menjadi sunnatullah bahwa manusia pasti akan saling berpisah dan berjauhan) karena tuntutan hidup, studi, atau pekerjaan sehingga kebersamaan itu akhirnya berhenti juga. Ternyata, ada yang menganggap temannya ini sudah mulai mengambil jarak, atau pergi karena takut, atau karena mulai melemah keakrabannya, dan Iain-lain. Sehingga timbullah berbagai macam dugaan. Padahal kita dilarang melakukan hal tersebut. Allah telah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, danjanganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.” (Al Hujurat: 12)

Kemudian ia menghilang dari ingatan teman-teman-nya, karena mereka tidak memperhatikan haknya.
Setelah lama berselang dan banyak peristiwa penting terjadi, seperti biasanya dalam perjalanan da’wah, tiba-tiba mereka dikagetkan dengan munculnya teman lama mereka yang sudah sekian waktu menghilang. Ia berada di tengah-tengah mereka.

Ia mengorbankan jiwa dan hartanya dengan penuh ketulusan dan keberanian yang mengagumkan, bahkan membuat malu sebagian mereka yang belum memahami hakikat da’wah. Seseorang yang sudah merasakan nik-matnya da’wah, —da’wah sudah menyatu dalam hati, perasaan, dan pikirannya— maka ia akan menganggap murah semua yang ada padanya. Da’wah lebih mahal dibanding semua yang dimiliki.

Seorang da’i harus senantiasa husnuzhan, tidak me-rendahkan yang lain, atau merasa dirmya lebih baik dari yang lain dalam barisan da’wah. Bahkan, seorang da’i pada saat tertentu ada di depan, pada saat yang lain ada di barisan belakang.

Setiap orang yang pernah tersentuh ruh da’wah nis-caya akan tetap hidup bersama da’wah hingga menemui Allah. Karenanya seorang da’i harus selalu husnuzhan kepada sesama saudaranya dan menutupi aibnya, sampai ia sadar dan kembali ke jalan yang benar. Sehingga, ketika seorang da’i kembali kepada teman-temannya, ia tetap menjumpai suasana saling mencintai. (24092013)

0 Komentar:

Posting Komentar

Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..

Recent Post widget Inspirasi Rabbani

Menuju

Blog Tetangga

Blog Tetangga
Klik Gambar untuk Berkunjung

Luwuk Banggai SULTENG

Luwuk Banggai SULTENG
ebeeee......