foto koleksi pribadi Yahya Ayyasy |
Apa yang dimaksud anak penyejuk mata? Ini
pun berlaku pada istri di mana orang yang beriman selalu meminta istri
dan anaknya selalu menjadi penyejuk mata baginya, maksudnya adalah ia
meminta pada Allah agar mereka itu taat pada-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ
يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Dan
orang orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Furqon: 74).
Apa yang dimaksud dengan keturunan yang menjadi penyejuk mata?
Ibnu ‘Abbas berkata,
يعنون من يعمل بالطاعة، فتقرُّ به أعينهم في الدنيا والآخرة.
"Yaitu
mereka (ibadurrahman) meminta agar mendapatkan keturunan yang gemar
beramal ketaatan sehingga sejuklah mata mereka di dunia dan akhirat.”
'Ikrimah berkata,
لم يريدوا بذلك صباحة ولا جمالا ولكن أرادوا أن يكونوا مطيعين.
"Yaitu
mereka (orang yang beriman) tidaklah menginginkan keturunan yang
memiriki paras cantik, akan tetapi yang mereka inginkan adalah keturunan
yang taat.”
Al Hasan Al Bashri ditanya mengenai ayat di atas. Beliau pun berkata,
أن
يُري الله العبد المسلم من زوجته، ومن أخيه، ومن حميمه طاعة الله. لا
والله ما شيء أقر لعين المسلم من أن يرى ولدا، أو ولد ولد، أو أخا، أو
حميما مطيعا لله عز وجل.
"Yang ingin dilihat Allah pada hamba muslim
dari istri, saudara, dan sahabat karibnya adalah mereka semua taat pada
Allah. Wallahi, demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan
pandangan mata seorang muslim melebihi ketaatan pada Allah yang ia lihat
pada anak, cucu, saudara dan sahabat karibnya.”
Ibnu Juraij
berkata mengenai ayat tersebut, “Hamba beriman meminta pada Allah agar
keturunannya dapat beribadah dan memperbagus ibadahnya kepada Allah,
tidak berbuat maksiat dan tindak kejahatan.”
'Abdurrahman bin
Zaid bin Aslam berkata, “Orang beriman meminta kepada Allah agar
istri-istrinya dan keturunannya mendapatkan hidayah Islam.” Beberapa
perkataan di atas dinukil dari Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim karya Ibnu
Katsir.
Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di berkata,
"Menyejukkan mata orang tua adalah ketika melihat anak dalam keadaan
taat kepada Allah, berilmu, beramal. Ini do'a kebaikannya pada anak dan
istrinya, namun itu juga termasuk do'a untuknya. Karena istri dan anak
yang menjadi penyejuk mata akan kembali manfaatnya pada suami. Inilah
yang dijadikan karunia untuk suami." (Taisir Al Karimir Rahman, hal.
587).
Dalam tafsir Al Jalalain (hal. 377) disebutkan, "Menjadi
penyejuk mata bagi kami dengan melihat anak dan istri dalam keadaan taat
pada Allah."
Sangat dianjurkan sekali jika seorang muslim memperbanyak do’a ini untuk memperbaiki istri, keturunan dan dirinya sendiri.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya
Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.
Tidak cukup dengan usaha yang baik dan
memberikan lingkungan yang baik pada anak. Agar anak-anak kita menjadi
penyejuk mata teruslah meminta dalam do'a-do'a kita.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H, 5: 615-616.
Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.
Tafsir Al Jalalain, Jalaluddin As Suyuthi dan Jalaluddin Al Mahalli, terbitan Darus Salam, cetakan kedua, tahun 1422 H.
---
Akhukum fillah,
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..