Markas Rahasia Elit Illuminati Telah Dibangun di Bawah Bandara Denver Untuk Persiapan Kemungkinan Kiamat
Kompleks bangunan Denver Airport
 di Colorado Amerika Serikat ini sangat besar, memiliki lukisan-lukisan 
aneh dan patung-patung misterius di dalamnya. Padahal bandara ini 
termasuk “tidak canggih” dalam fasilitas di dalam gedungnya. Tapi ada 
misteri disini, disudut ruangannya, terdapat sebuah prasasti yang 
mengandung simbol Freemason.
Tiba-tiba ia langsung dikelilingi oleh 
beberapa polisi yang menyuruhnya keluar bandara dengan pistol yang siap 
dikeluarkan dari sarungnya! (lihat video full version dibawah halaman ini)
Wajar saja kalau akhirnya banyak yang menduga bahwa bangunan ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order.
New World Order adalah tujuan 
para elit dunia yang terdiri dari aristokrat raja dan ratu, pemimpin 
negara-negara maju, bisnisman atau pengusaha multi perusahaan dan juga 
politikus dunia yang jumlah mereka hanya ratusan saja, untuk menciptakan
 sebuah “tatanan dunia baru” dalam satu komando. Salah satu perkumpulan 
rahasia mereka adalah kelompok “the Bilderberg” yang para anggotanya dijuluki the Bilderbergers.
Apa tujuan mereka? Tujuan akhinya adalah 
dimana suatu saat nanti, semua negara di dunia akhirnya hanya dipimpin 
oleh satu pemerintahan saja, tanpa adanya batas negara yang sebenarnya.
| Jesse Ventura saat melihat mural di bandara Denver tiba-tiba langsung dikelilingi oleh polisi dan menyuruhnya keluar bandara | 
Tapi untuk mewujudkan misi para elit ini,
 mereka harus memusnahkan milyaran penduduk dunia dengan istilah 
Depopulasi (depopulation) yang menurut para elit, milyaran penduduk “tak
 berguna” diseluruh dunia ini telah menghabiskan sumber daya planet 
Bumi, yang semakin sedikit sumber daya alamnya yang tersisa. Selamat 
datang di Denver International Airport (DIA) markas New World Order! (lihat via satelit).
Denver International
 Airport yang memiliki luas 142 kilometer persegi ini memegang rekor 
sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga 
terbesar di dunia dan berukuran hampir dua kali luas daratan Manhattan!
| Denver Int’l Airport on winter snow | 
Sebagai perbandingan, London Heathrow 
Airport memakan sekitar 3.000 hektar, atau hanya 4,7 mil persegi, New 
York JFK Airport hanya memakan sekitar 5.200 hektar (8,125 sq mi).
Namun ada misteri besar di tempat ini. Menurut para penganut teori konspirasi, bandara ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order yang tadi disebutkan sebelumnya.
Mungkin Anda yang membacanya akan tertawa
 geli. Tetapi tunggu dulu, pernahkah kalian mendengar pepatah: tidak 
mungkin ada asap tanpa adanya api? Ya, para penganut teori konspirasi 
memiliki alasannya sendiri dan di artikel ini akan diberikan beberapa 
contoh dan simbol-simbol perkumpulan rahasia mereka.
Bandara Denver Tak Memenuhi Syarat, Karena Berada di Kawasan Berangin dan Dibuat Dekat Bandara Lain
Denver International Airport (DIA) mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Sebelum bandara ini dioperasikan, di Denver ada satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton International Airport (lihat lokasi via satelit). Ketika DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton ditutup untuk mencegah persaingan.
Padahal, DIA memiliki gerbang dan jalur 
penerbangan yang lebih sedikit dibanding bandara Stapleton. Manajemen 
pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah standar Stapleton.
| Jarak yang tak jauh antara Stapleton International Airport (kiri bawah) dan Denver International Airport (kanan atas) | 
Satu-satunya kelebihan DIA dibanding 
Stapleton Airport hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak orang 
yang menuding kalau ini adalah sebuah pemborosan. 
Tetapi manajemen bandara mengatakan kalau
 lahan kosong itu diperlukan untuk perluasan fasilitas di masa datang 
dengan membangun hotel dan pusat perbelanjaan di sekitar bandara. Jadi 
seberapa besar yang mereka inginkan?
Pemborosan juga terjadi dari banyaknya 
landasan pacu yang tak sebanding dengan jumlah penerbangan yang ada. 
Bandara ini memiliki lima pasang landasan pacu. Artinya tiap lajur 
landasan pacu memiliki dua jalur landasan. Jadi jumlah keseluruhan 
landasan pacu sebanyak sepuluh buah!
Selain itu, DIA dibuat di wilayah yang 
banyak angin. Ini menyebabkan sering ditundanya penerbangan karena 
masalah ini. Herannya, bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah
 yang tidak memiliki masalah ini.
| Landasan pacu di Denver airport berjumlah 5 pasang, jadi seluruh landasan pacu berjumlah 10 buah. | 
Dibawahnya Dibangun Bunker Oleh Dua Kontraktor Secara Terpisah
Bukan cuma itu, keanehan bandara ini bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Jika pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara ini.
| Konstruksi awal bandara Denver, terlihat lima bagian bunker yang terlebih dahulu dibangun lalu dianggap salah konstruksi. | 
Lalu ketika bagian itu sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor lain untuk mengerjakan bagian lainnya.
Dengan metode ini, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar konstruksi bandara ini.
Seakan-akan, ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada yang bisa tahu dengan pasti, tetapi ada satu yang dicurigai.
Pada saat konstruksi berlangsung, lima 
bangunan besar telah selesai dibuat. Lalu, suatu hari, lima bangunan ini
 dianggap “salah konstruksi”. Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan 
itu (menjadi bunker) dan membuat bangunan baru di atasnya!
Terowongan
 misterius di bawah Bandara Denver pada saat pembangunan.. Lalu 
konstruksinya dinyatakan salah, namun bukannya dihancurkan melainkan 
hanya ditimbun, diuruk atau dipendam dan menjadi sebuah bunker raksasa.
Secara resmi, ada tiga tingkat bawah 
tanah, yang digunakan untuk transportasi bagasi. Dalam proses konstruksi
 itu, mereka juga memindahkan 110 juta meter kubik tanah. Jumlah ini 
sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak yang percaya kalau sebuah 
fasilitas bawah tanah sedang dibuat.
110 juta meter kubik tanah setara dengan 
1/3 dari jumlah tanah yang dipindahkan ketika menggali Terusan Panama, 
yang artinya lebih dari cukup untuk membangun minimal tiga tingkat bawah
 tanah!
Bahkan ada klaim, bahwa sebenarnya ada 
setidaknya 7 tingkat bawah tanah serta 5 bangunan bawah tanah dengan 
sistem terowongan, wow!! Blok beton terowongan juga bisa dilihat di 
sepanjang jalan raya lama setelah Bandara diselesaikan.
Kini berita tentang fasilitas dibawah 
tanah yang tadinya dianggap bangunan salah konstruksi inipun mulai 
terbukti. Banyak informasi dan bukti atas keberadaan ruang bawah tanah 
atau bunker ini. Bahkan beberapa karyawan Bandara sengaja memakai topeng
 reptilian perlambang kejahatan saat diambil gambarnya (lihat video).
Biaya Pembuatan Bandara Membengkak Hampir 2x Lipat!
Selain faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar menjadi 4,8 miliar dolar. Ini selisih yang cukup luar biasa. Jika kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara.
Banyak yang mengatakan kalau pembangunan 
DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya begitu 
buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai “Industry Joke”. Namun 
ini tidak mencegah pemerintah menggunakannya sebagai bandara utama.
Markas Illuminati dan Markas Militer Menuju NWO?
Karena keanehan-keanehan ini, banyak yang percaya kalau bandara ini sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan ini dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi pemerintah dan juga seorang arsitek bernama Phil Schneider.
Selain sebagai kontraktor, arsitek dan 
ahli geologi, Phil Schneider juga seorang pemerhati UFO dan alien yang 
sangat kontroversial. Iaadalah  lulusan Missouri University dan 
University of Manchester (Inggris).
| 
Ahli geologi, kontraktor, arsieak, pemerhati UFO dan alien, Phil Schneider, dibunuh pada tahun 1996 | 
Phil Schneider mengatakan kalau di bawah DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai.
Ia juga mengatakan kalau di bandara ini terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk sebuah bandara.
Akibat vokalnya ahli geologi dan arsitek tentang masalah bandara Denver ini, akhirnya Phil Schneider mati secara misterius.
Diyakini ia mati dibunuh oleh para Illuminati pada tahun 1996 karena telah melanggar sumpah kerahasiaan pemerintah (berita).
Saat dibunuh ia sedang mengerjakan sebuah
 proyek bunker dan sebuah proyek pangkalan untuk kapal selam. Ex-pegawai
 pemerintah inijuga banyak mengerjakan proyek-proyek canggih dan “top 
secret” dalam bidang bunker dan pembangunan ruang bawah tanah.
Ia juga pernah bekerja selama 17 tahun 
untuk proyek Black Projects / Proyek hitam (‘Skunkworks’) membantu 
merancang dan membangun markas dan bunker “bawah tanah sangat dalam” 
yang memang spesialisasinya.
Tetapi pertanyaannya adalah, markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?
Banyak yang percaya kalau bandara itu sebenarnya berisi markas bawah tanah milik New World Order. Yang lain mengatakan kalau kompleks bandara itu mungkin adalah markas rahasia militer Amerika Serikat.
Keanehan-keanehan (Anomali) di Bandara Denver dan Beberapa Kecelakaan Pesawat
Kecurigaan-kecurigaan ini kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat di bandara.
Kecelakaan-kecelakaan ini kemudian 
dihubung-hubungkan dengan kemungkinan eksperimen rahasia yang dilakukan 
di markas tersembunyi di bandara itu. Berikut beberapa kecelakaan yang 
telah terjadi di Bandara Denver.
Pada tanggal 5 September 2001,
 British Airways Boeing 777 terbakar ketika sedang mengisi bahan bakar 
di pintu gerbang. Tak satu pun dari penumpang atau kru terluka, tetapi 
refueler (orang pengisi bahan bakar pesawat) meninggal akibat 
luka-lukanya enam hari setelah kebakaran.
| Mengisi bahan bakar pesawat (ilustrasi) | 
NTSB menemukan bahwa kecelakaan itu 
terjadi karena kegagalan cincin selang pengisian bahan bakar pesawat 
disaat selang bahan bakar sedang mengisi lalu robek pada sudut yang 
tidak tepat.
Jika perawatan sangat baik apalagi 
bandara ini termasuk baru dengan peralatan yang baru, maka kejadian ini 
sangatlah langka bahkan tak mungkin terjadi begitu saja.
Pada tanggal 16 Februari 2007,
 14 pesawat mengalami kegagalan kaca dalam jangka waktu hanya tiga 
setengah jam saja di bandara. Sebanyak 26 kaca depan pesawat tersebut 
pecah dan rusak.
| Jendela kokpit Delta Airlines retak misterius di bandara Denver | 
NTSB membuat sebuah penyelidikan, 
menentukan bahwa kerusakan benda asing adalah penyebabnya, mungkin pasir
 tajam yang digunakan sebelumnya pada saat musim dingin untuk keperluan 
traksi terbawa oleh hembusan angin dengan kecepatan48 mph (77 km/jam).
Namun tidak semua orang percaya dengan 
penjelasan resmi ini. Suatu gejala yang aneh jika kaca pesawat dapat 
pecah hanya oleh butiran pasir.
Jangankan pasir biasa yang menghantam 
kaca pesawat pada saat hanya lepas landas. Pada saat diudara dengan 
kecepatan tinggi pun, pasir vulkanik yang dikenal sangat tajam dan 
bersifat abrasi pun tak mungkin dapat membuat kaca pesawat retak apalagi
 pacah!
Pada tanggal 20 Desember 2008,
 Continental Airlines Boeing 737-500 sebagai Flight 1404 akan menuju ke 
Houston-Intercontinental Airport di Houston, TX, saat di landasan pacu 
tiba-tiba menyimpang dan tergelincir dari sisi kiri landasan pacu 34R, 
lalu entah mengapa tiba-tiba muncul kobaran api dari pesawat dan 
membakar pesawat dengan cepat dan untungnya tidak ada korban jiwa.
Walau tadinya turun salju, tapi saat itu 
sudah tak ada salju atau es di landasan pacu, namun kecepatan angin 31 
knot (36 mph) dan ada crosswinds (angin dari samping) pada saat kecelakaan.
| Continental Airlines Boeing 737-500 flight 1404 tergelincir di Bandara Denver | 
Pada 13 Juli 2010 NTSB akhirnya menyimpulkan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan ini adalah penghentian input kemudi rudder
 (sayap kecil dibelakang pesawat) sebelah kanan yang tak tepat oleh 
kapten pesawat, yang berguna untuk mempertahankan kontrol dan arah 
pesawat. Dari 115 orang di dalamnya, setidaknya 38 mengalami luka-luka, 
setidaknya dua orang cedera kritis.
Banyak rekan pilot tidak mudah 
mempercayai laporan NTSB untuk masalah ini, karena sang pilot telah 
menguasai jam terbang yang tinggi dan kemungkinan kesalahan input 
seperti ini tidaklah mungkin.
Pada tanggal 3 April 2012,
 sebuah Embraer ERJ-145 United ExpressJet, dengan nomer registrasi 
N15973, beroperasi sebagai Flight UA/EV-5912 dari Peoria, IL ke Denver, 
CO, mendarat di landasan pacu 34R, tiba-tiba pesawat menghantam lampu 
pendaratan dan berhenti di landasan pacu. Asap mengepul dari dalam 
pesawat dan penumpang dievakuasi ke landasan. Salah satu penumpang 
dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka-luka mereka.
United
 Express nomer registrasi N15973, entah mengapa tiba-tiba pesawat 
kehilangan kendali lalu menghantam lampu pendaratan dan berhenti di 
landasan pacu.
Beberapa kecelakaan yang aneh dan tak 
lazim tersebut menambah mistisnya bandara Denver ini yang diyakini oleh 
banyak orang bahwa bandara ini memiliki suatu gelombang atau radiasi 
tertentu dari bawah tanahnya.
Fasilitas Bandara yang Berlebihan dan Tak Masuk Akal
Selain masalah luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas di bandara ini juga cukup menimbulkan tanda tanya.
Coba bayangkan, bandara ini memiliki 
kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Ini setara jarak 
antara New York dan Argentina!
Lalu, sistem pengisian bahan bakarnya 
bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa 
sepanjang 28 mil. Kemudian ada 6 tangki bahan bakar yang 
masing-masingnya berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet!
Di
 bandara Denver ada 6 tangki bahan bakar yang masing-masingnya berisi 
2,73 juta galon bahan bakar jet. Dan sistem pengisian bahan bakarnya 
bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa 
sepanjang 28 mil.
Kapasitas ini terlalu besar untuk lalu 
lintas sehari-hari bandara ini. Bahkan di seluruh dunia tidak ada 
bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar sebesar ini.
Tetapi, jika ada markas rahasia tersembunyi di bandara itu, maka wajar saja fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan.
Bandara ini juga boleh dibilang terlalu 
mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, patung dan 
lukisan-lukisannya lebih mengingatkan kita pada museum Louvre dibanding 
sebuah bandara di negara bagian yang lebih terkenal karena 
pegunungannya.
Simbol-Simbol Illuminati Group di Bandara Denver
Untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung peduli dengan asal granit tersebut.
Terminal utama di bandara itu bernama 
Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, 140.000 meter persegi. 
Ukuran ini adalah yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal
 ini adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.
Lalu, kalian mungkin akan berkata kalau 
itu cuma sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan cuma kebetulan 
karena di dalam terminal ini terdapat sebuah prasasti berisi kapsul 
waktu yang di permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.
| Prasasti peresmian Bandara Denver atas nama Freemason, salah satu anggota Illuminati Group. | 
Tidak heran karena peletakan prasasti pada saat awal berdirinya bandara ini dilakukan oleh anggota Freemasonry.
Lalu, di bawahnya ada batu prasati 
bertuliskan tentang peresmian bandara Denver ini dan diakhir simbol 
tersebut, kita bisa menemukan tulisan “New World Airport Commission“.
New World Airport Commission? Apakah tidak ada nama lain dan tidak menggunakan kata Dunia Baru atau “New World”?
Mungkin para elit Mason memang suka menggunakan semboyan adn istilah itu.
Tidak salah lagi, kalimat ini bisa memberi bahan bakar yang cukup besar bagi para penganut teori konspirasi.
Tamp[ak
 detail pada prasasti dibawahnya, prasasti peresmian Bandara Denver atas
 nama Freemason, salah satu anggota Illuminati Group.
Kemudian, di lantai Great Hall ini juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan “DZIT DIT GAII“. Kalimat misterius ini adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti “The Mountain that is white” atau “Gunung berwarna putih”.
| Tulisan warna emas di lantai Bandara Denver, DZIT DIT GAII yang berarti “Gunung Putih”. | 
Mt. Blanca adalah sebuah gunung yang terletak di Colorado
 dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Ini 
konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga ada hubungan dengan 
Navajo.
Tetapi, ada tafsiran lain. Di Perancis, Mt. Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan nama gunung tertinggi di pegunungan Alpen.
Nama Mont Blanc ini berarti “Gunung putih” yang dalam bahasa Perancis artinya sama dengan DZIT DIT GAII.
Menariknya, di kaki gunung ini, lebih 
dari seribu tahun yang lalu, para leluhur Knight Templar membuat dan 
menandatangani pakta perjanjian Templar. Knight Templar memang sering 
dikaitkan dengan Freemasonry dengan “membonceng” salah satu agama.
| Tulisan warna emas di lantai Bandara Denver, AUAG yang berarti “AUstalia AntiGen”, salah satu penyandang dana pembangunan Bandara Denver. | 
Selain ukiran-ukiran misterius di Great 
Hall, hiasan misterius lainnya juga bisa ditemukan di tempat lain di 
kompleks bandara ini. Penelusuran di bandara ini pun kita dilanjutkan.
Ada lagi simbol aneh dengan inisial AUAG. Salah satu penyandang dana pembuatan bandara ini adalah orang Australia yang memiliki pabrik farmasi Australia Antigen.
| Pemilik perusahaan farmasi raksasa Australia AntiGen. | 
Diyakini bahwa inisial berwarna emas AUAG
 yang berada di salah satu sudut lantai bandara Denver tersebut adalah 
singkatan dari penyandang dana pembangunan bandara Denver, yaitu AUstralia AntiGen.
Dan yang menambah mengerikan adalah 
simbol tersebut ada persis di depan mural yang menggambarkan pembantaian
 (genocide) dengan sosok pakaian tentara berwarna hijau dengan mukanya 
yang menyeramkan! (lihat gambar mural dibawah)
Ini mencurigakan, apakah akan ada sesuatu
 wabah penyakit global yang akan ditularkan dari perusahaan farmasi 
raksasa asal Australia tersebut terhadap semua penduduk Bumi?
Di halaman bandara ini juga ada sebuah 
patung kuda. Jika seorang seniman disuruh membuat sebuah patung kuda, 
maka percayalah kalau akan dibuat sebuah patung kuda yang gagah dan 
indah sehingga setiap yang melihatnya pun akan merasa senang.
Namun, seniman pembuat patung kuda di 
bandara ini yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah 
patung kuda yang aneh.
Patung
 kuda liar atau mustang dengan mata merah menyala dan menakutkan, 
dijuluki “Blue Devil Horse” atau “Bluecifer” diletakkan di luar bandara 
Denver.
Patung ini memiliki wajah yang cukup 
menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez memutuskan untuk 
menambahkan lampu merah di kedua matanya.
Pada malam hari, mata kuda yang berwarna merah tiu lebih memancarkan cahayanya dan membuat suasana mistik di bandara.
Kedua mata merah ini cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya.
Tidak heran, orang-orang menyebut kuda ini “Blue Devil Horse” atau “Bluecifer”. Apa motivasi Jimenez membuatnya?
Entahlah, kita sudah tidak bisa bertanya 
lagi kepadanya karena ketika sedang mengerjakan patung kuda ini, sebuah 
potongan dari patung ini jatuh dan menimpanya. Jimenez tewas oleh kuda 
ciptaannya.
| Luis Jimenez, pembuat patung kuda di bandara Denver, tewas tertimpa potongan dari patung karyanya sendiri. | 
Kemudian, dari prasasti yang disinggung sebelumnya, kita tahu kalau bandara ini memang dibangun atas partisipasi para Mason.
| Denver Airport tampak dari atas | 
Bandara ini juga dikaitkan dengan Nazi. 
Kecurigaan pertama muncul jika kita melihat bandara ini dari langit. Apa
 yang segera terlintas di pikiran Anda?
Selain itu, lukisan-lukisan dinding di 
dalam bandara sepertinya juga menunjukkan adanya selera yang aneh dan 
juga memiliki hubungan dengan Nazi.
Salah satu lukisan, memperlihatkan 
seorang figur maut yang menggunakan pakaian militer Nazi dengan masker 
gas serta memegang pedang dan senapan mesin di tangannya.
Dan ujung pedang yang dipegangnya menusuk ke arah seekor merpati putih, yang biasanya melambangkan perdamaian dunia.
Di latar belakangnya Anda dapat melihat 
reruntuhan kota dan ibu yang sedang menangis berkabung atas kematian 
anak-anak dan akhir dari perdamaian.
Figur ini juga dikelilingi oleh wanita 
yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati. Di kanan bawah 
lukisan terlihat adanya sebuah lembaran kertas.
Tampak
 tentara mirip pasukan Nazi dengan senapan dan topeng gas sedang 
memegang senapan dan pedang yang ujungnya menusuk merpati perdamaian dan
 dikelilingi oleh anak-anak dan ibu yang sedang menangis, dilatar 
belakangnya tampak kota yang sedang terbakar. Tampak pula tulisan tangan
 disebelah kanan bawah pada mural ini.
Kalimat-kalimat yang tertulis di atas 
kertas itu sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah 
Yahudi berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp
 konsentrasi Auschwitz.
Namun tertanggal tulisan aslinya adalah pada tanggal 24 Oktober 1942, satu tahun sebelum ia meninggal. Tulisannya adalah:
“I was once a little child who longed for
 other worlds. But I am no more a child for I have known fear. I have 
learned to hate… How tragic, then, is youth which lives with enemies, 
with gallows ropes. Yet, I still believe I only sleep today, that I’ll 
wake up, a child again, and start to laugh and play.” (Hanus 
Hachenburg was born in Prague on July 12, 1929, and deported to Terezin 
on October 24, 1942. He died on December 18, 1 943, in Oswiecim).
Yang artinya, “Saya pernah menjadi anak 
kecil yang merindukan dunia lain. Tapi aku tidak lagi seorang anak 
karena saya sudah mengenal rasa takut. Saya telah belajar untuk membenci
 … Betapa tragisnya, maka, adalah jiwa muda yang hidup dengan musuh, 
dengan tali tiang gantungan. Namun, saya masih percaya saya hanya tidur 
hari ini, disaat aku akan terbangun, saya anak kecil lagi, dan memulai 
untuk tertawa dan bermain.”
Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan bandara Denver ini dengan Nazi.
“I
 was once a little child who longed for other worlds. But I am no more a
 child for I have known fear. I have learned to hate… How tragic, then, 
is youth which lives with enemies, with gallows ropes. Yet, I still 
believe I only sleep today, that I’ll wake up, a child again, and start 
to laugh and play.” (Hanus Hachenburg was born in Prague on July 12, 
1929, and deported to Terezin on October 24, 1942. He died on December 
18, 1 943, in Oswiecim).
Lalu, di lukisan lainnya menggambarkan 
kota yang hancur terbakar di latar belakangnya, apa maksudnya? Juga 
tampak bahwa beberapa binatang yang akan atau telah punah, dan sekarang 
satu-satunya tempat di mana mereka dapat melihatnya hanyalah di dalam 
kotak kaca.
Lalu di bawahnya terlukis seorang wanita 
Afrika dengan pakaian tradisional, wanita Indian Amerika serta seorang 
wanita Yahudi pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dan sebuah 
alkitab di tangannya. Dan masing-masing wanita itu terbaring tak 
bernyawa di dalam sebuah peti mati!
Mural
 yang memperlihatkan pada latar belakangnya, sebuah kota dengan 
kebakaran yang hebat. Dan di bagian depannya tiga anak dari ras berbeda 
dan tewas berada di dalam peti mati. Serta seorang anak dari bangsa Maya
 berdiri di belakang sedang memegang Kalender Maya atau Mayan Tablet.
Pada gambar mural diatas juga terlihat 
seorang gadis dilatar belakang agak ke kanan dan berambut hitam dengan 
model rambut panjang belah tengah, yaitu seorang gadis suku Maya, yang 
sedang memegang Mayan Tablet, atau kitab perhitungan astronomi suku 
Maya.
Pada kitab tersebut telah disebutkan dan kemudian diramalkan, bahwa dunia akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012.
Maksud peristiwa pada latar belakang dari
 mural tersebut, terlihat sedang terjadi kehancuran dan hutan terbakar 
di luar kendali, hewan punah, tanaman mati, anak-anak menangis, dan 
kematian tiga gadis di peti mati yang terbuka.
Kemudian gambar mural dibawah ini, 
terlihat anak-anak dari berbagai bangsa sedang mengumpulkan senjata 
mereka dan menyerahkannya kepada seorang anak lelaki Jerman yang ada di 
tengah lukisan mural ini.
Lukisan
 mural yang memperlihatkan seorang anak lelaki Jerman sedang menempa 
bahan dari persenjataan yang dikumpulkan dari berbagai bangsa menjadi 
sesuatu yang lebih berguna, juga tampak dua burung merpati lambang 
perdamaian bertengger diatas seorang tentara Nazi dengan topeng penutup 
anti-gas, tergeletak mati
Anak lelaki Jerman tersebut sedang 
menempa bahan dari persenjataan yang dikumpulkan oleh anak-anak dari 
berbagai bangsa menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Terlihat juga tentara mirip Nazi yang 
memakai topeng anti-gas telah tergeletak mati dibawahnya. Juga terlihat 
dua burung merpati lambang perdamaian sedang bertengger diatas tentara 
yang mati tersebut.
Ini bisa berarti semua senjata sudah tak 
berguna lagi, semua dikumpulkan dan membuat dunia menjadi lebih tenang 
dan damai tanpa persenjataan, menurut cara dan versi mereka.
Pada lukisan mural terakhir dibawah, 
terlihat seorang pemimpin anak-anak berada ditengah. Mungkin ini 
melambangkan adanya pemimpin dunia baru dikemudian hari.
Lukisan
 mural yang memperlihatkan anak-anak menuju kepada pemimpin “Dunia Baru”
 dengan wajah ceria. Bahkan beberapa binatang juga berekspresi senang 
dan semuanya berjalan dengan harmonis.
Terlihat pula, semua anak-anak menuju 
kepada pemimpin baru tersebut yang berada ditengah dengan wajah ceria. 
Bahkan beberapa binatang juga berekspresi senang dan semuanya berjalan 
dengan harmonis.
Ini membuktikan bahwa akan terjadi 
sesuatu peristiwa sangat besar terhadap kemanusiaan dan dunia dikemudian
 hari. Lalu diakhiri oleh lahirnya suatu peradaban atau keadaan dunia 
dengan “Tatanan Baru” dengan cara mereka.
Mereka yang akan memusnahkan, mereka pula
 yang akan memimpin dunia yang menurut mereka kelak akan jauh lebih 
baik. Pada mural terakhir inilah New World Order, akhir dari tujuan para
 elit dunia.
Patung
 terakhir yang juga menyeramkan kembali dibangun di bandara Denver, 
adalah patung Anubis, sang Dewa Kematian, patung diletakkan di luar 
bandara Denver.
Lukisan-lukisan mural itu dibuat oleh 
seniman bernama Leo Tanguma dibantu oleh Cheryl Detwiler, Bill Meredith,
 John Ochsner, dan Leticia Tanguma.
Pada sebuah wawancara, Mr.Tanguma mengaku kalau ia diberikan petunjuk mengenai detail gambar yang harus dilukis.
| Leo Tanguma, pembuat lukisan mural di bandara Denver | 
Namun anehnya, pada wawancara berikutnya,
 Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan kalau isi lukisan 
itu adalah murni inspirasinya.
Maksud apakah yang tergambar pada 
lukisan-lukisan itu? banyak yang percaya kalau lukisan-lukisan itu 
sebenarnya menggambarkan maksud New World Order bagi dunia, yaitu 
diawali kekacauan dan pengurangan populasi yang telah dirancang melalui 
lukisan-lukisan mural tersebut.
Dari sejarah pada Perang Dunia I, saat 
Hitler masih muda, ia memang memiliki juga darah Yahudi. Lalu Hitler 
diberikan didikan secara intens oleh para Yahudi Eropa yang mulai 
terancam bisnisnya oleh Yahudi-yahudi pendatang dari Timur Tengah.
Pada saat itu Yahudi belum mempunyai 
negara seperti sekarang, Israel. Saat itu bangsa Yahudi berbaur dengan 
semua ras sesuai dengan ajaran mereka yang tak boleh mempunyai negara 
hingga akhir zamannya nanti. Ajaran ini masih dipakai oleh ajaran Jews Naturei Karta / Neturei Karta. (gambar di Google) (video di Youtube).
Selama itu, Yahudi Eropa mendikte dan 
mendidik Hitler dengan faham anti Yahudi Timur Tengah, yang padahal 
Hitler sendiri dan “guru-gurunya” pun memiliki darah Yahudi, namun 
Yahudi Eropa.
Pada Perang Dunia II, terjadilah momentum
 yang tepat bagi Hilter dan para Yahudi Eropa untuk melenyapkan 
Yahudi-yahudi dari Timur Tengah yang telah mengancam bisnis para Yahudi 
Eropa ini. Pada waktu yang sama, saat itu negara Palestina masih dijajah
 oleh Inggris.
Setelah Yahudi Timur Tengah yang berada 
di Eropa diberangus oleh Hitler, maka sisa-sisa bangsa Yahudi Timur 
Tengah dengan bantuan Inggris yang terlihat sebagai “malaikat” mereka, 
mengirimkan pulang ke Timur Tengah dengan beberapa kapal perangnya.
| Lukisan-lukisan mural itu dibuat oleh seniman bernama Leo Tanguma dibantu oleh Cheryl Detwiler, Bill Meredith, John Ochsner, dan Leticia Tanguma. | 
Inggris “mengirim pulang” Yahudi Timur 
Tengah menuju salah satu negara jajahannya, Palestina. Dengan alasan 
bahwa disanalah tepatnya bagi para Yahudi Timur Tengah ini berada sesuai
 dengan asal muasalnya, menurut Inggris.
Tapi ternyata bangsa Yahudi Timur Tengah 
yang berada di Eropa begitu banyaknya datang ke Palestina, hingga mereka
 menyewa dan menumpang kapal apapun. Inggris pun kewalahan, walau sudah 
di tembaki dan di bom peringatan di kanan kiri kapal, para pengungsi 
Yahudi tetap nekat mendarat di pantai Palestina.
Saat itu pihak Palestina tidak keberatan 
dan mau menampung mereka, maka para pengungsi Yahudi tersebut diberi 
tempat pemukiman disuatu daerah di perbukitan yang orang Palestina 
menyebutnya “Bukit Israil”.
Dari sanalah berkembang ajaran Zionist 
Israel. Anehnya mereka kini justru membenci rakyat Palestina. Suatu yang
 tak masuk akal! Ya, karena sejarah telah diubah! Inilah bukti mereka 
pro kepada ajaran satanic, ya… skenario pihak-pihak satanic di dunia. 
(lihat video dibawah halaman, Roots of conflict Palestine Israel)
Mereka adalah orang-orang jahat namun 
pintar dalam memutar-balikkan sejarah. Dan merekalah yang nantinya akan 
memusnahkan semua ajaran agama apapun di dunia dengan mengadu-domba kaum
 Agamais!
Sejak itulah, rakyat Palestina dan Yahudi
 selalu diadu-domba olah para penganut Zionist berfaham satanic ini. 
Hingga akhirnya golongan Zionist dibantu oleh para aliran zionist Eropa 
dan Amerika yang dulu justru musuh mereka, untuk membentuk negara Israel diatas negara Palestina dan meluaskan daerahnya jajahannya.
| New World Order Organizational Chart | 
Jadi, saya sangat yakin bahwa bandara 
Denver adalah bandara yang memang dibuat oleh kaum Yahudi Eropa dari 
turunan dimasa lalu, dimana Hitler dan Nazi adalah ciptaan, budak dan 
kambing hitam mereka.
Hebatnya, kaum Yahudi Timur Tengah tak 
mengetahui rahasia tertinggi dari kaum Yahudi Eropa beraliran satanic 
terhadap kaum Yahudi Timur Tengah yang telah menghasut dan 
mengkambing-hitamkan Hitler untuk mengusir para Yahudi Timur Tengah dari
 tanah Eropa.
Namun sepanjang waktu berlalu, masalah 
ini kian terkubur oleh ajaran-ajaran orang tua mereka penganut Zionist 
kepada generasi-generasi muda Israel. Maka sejarah lambat-laun namun 
pasti pun, mulai terkubur!
Dibalik semuanya, masih ada kaum Yahudi yang mengetahui sejarah ini. Mereka menamai golongan Yahudinya sebagai Naturei Karta yang anti Zionis dan anti negara Israel, bahkan mereka para Yahudi Naturei Karta (gambar di Google) (video di Youtube), yang justru memperjuangkan kemerdekaan untuk negara Palestina.
Walau dalam jumlah tak banyak, tapi 
kelompok Naturai Kerta ini sudah banyak menyebar di seluruh kota di 
negara Eropa dan Amerika Serikat.
Seperti yang tadi disebutkan diatas, 
menurut ajaran asli Yahudi yang mereka anut, bangsa mereka tidak boleh 
mendirikan suatu negara dalam hal ini seperti Israel.Apalagi dengan 
ajaran Zionist-nya, mentah-mentah mereka menolak!
Justru kaum Yahudi harus berbaur dengan 
semua bangsa di dunia. Hingga suatu saat nanti jika dunia mulai kacau, 
barulah mereka dapat mendirikan negara secara otonomi. Tapi ajaran asli 
Naturai Karta justru ditolak mentah-mentah oleh Zionist dan malah 
menyebut mereka golongan orang Yahudi gila!
Naturai Karta pun balik menuduh dengan 
keras kepada golongan Zionist yang membonceng kaum dan ras mereka, dan 
akhirnya malah membuat nama Yahudi menjadi jelek di mata dunia.
| Para Rabbi dan Yahudi Naturai Karta demonstrasi menginginkan, mendukung dan membela negara Palestina untuk merdeka. | 
Menurut mereka agama yang dianut Yahudi 
diubah menjadi faham nasionalis, atau singkatnya, faham agama (Yahudi) 
diubah menjadi faham nasionalis  dan ideologi, yaitu Zionist. (lihat video)
Banyak kaum Naturai Karta diceritakan 
oleh kakek-nenek mereka, bahwa pada saat sebelum ada ideologi Zionist, 
mereka Yahudi dan Arab hidup berdampingan, mereka bertetangga, rukun, 
damai, toleransi dan bermain bersama, seperti layaknya saudara (lihat video peryataan dari kelompok Naturai Karta)
Hal ini juga terbukti pada sejarah saat 
kaum Yahudi masih di tanah Palestina yang dulu disebut Iliya (kini 
kawasan Palestina, Jordan dan Syria) kemudian daerah itu dijajah oleh 
bangsa Romawi Byzantium dan kaum Yahudi ditindas menjadi budak oleh 
bangsa Romawi Byzantium selama beberapa abad lamanya!
| Tentara Muslim pada masa lalu (Muslim ancient soldier) | 
Inilah yang membuat mereka jauh dari 
ajaran mereka. Lalu beberapa Rabi dari umat Kristen dan Yahudi mengadu 
kebengisan bangsa Romawi Byzantium kepada khalifah pada saat itu, 
Syaidina Ummar.
Maka bala tentara Muslim mulai merebut 
kota Yarusalem dari tentara Romawi Byzantium untuk membebaskan kaum 
Kristen dan Yahudi dari bangsa Romawi Byzantium yang laknat. Tentara 
Islam pun akhirnya menang! Romawi Byzantium hengkang dari tanah 
Palestina.
Saat itu Jarusalem (dulu bernama Iliya) 
dipimpin oleh tokoh Kristen bernama Patriarch Shafarniyus. Lalu mereka 
sepakat untuk hidup damai berdampingan.
Untuk memperkuat janji itu, dibuatlah 
suatu perjanjian perdamaian. Berbeda dengan perjanjian-perjanjian 
perdamaian yang dibuat sebelumnya, penduduk Jerusalem di bawah pimpinan 
Patriarch Shafarniyus ingin membuat perjanjian selamanya dengan Khalifah
 Umar Ibn al-Khatab r.a dan memohon kehadiran khalifah yang terkenal 
adil dan bijaksana seantero Jazirah itu ke Jerusalem untuk menerima 
penyerahan kunci kota suci itu secara resmi.
| Perjanjian Umar di Palestina. | 
Kebetulan, Syaidina Umar R.A. pun datang 
untuk memastikan semuanya beres, beliau disambut oleh para Rabbi dari 
umat Kristen dan Yahudi yang mengucapkan terimakasih.
Lalu sang Khalifah diajak masuk ke sebuah Gereja dan merekapun berbincang-bincang akrab hingga masuk adzan Ashar.
Para Rabbi dan Pasteur mempersilahkan 
Syaidina Ummar untuk shalat Ashar di dalam gereja tersebut yang bernama 
Gereja al-Qiyamah, namun sang Khalifah menolak dengan halus.
Lalu disarankan agar Khalifah shalat 
Ashar di Gereja Constantine yang letaknya tak jauh dari Gereja pertama, 
namun sang Khalifah sekali lagi menolak dengan halus.
Karena sang Khalifah baru pertama kali 
datang, beliaupun berkata kepada para Pasteur dan Rabbi, “Jika aku 
beribadah shalat disini untuk pertama kalinya, maka bisa jadi ummatku 
akan merubah Synagong dan Gereja ini menjadi sebuah Masjid, sebagai 
simbol bahwa aku (Khalifah) untuk pertama kalinya shalat di daerah ini”.
Begitu menghargainya sang Khalifah 
terhadap para Rabbi dan penganut Yahudi, maka sang Khalifah pamit dan 
mengerjakan shalat di tengah gurun berjarak sekitar 500 meter, tak jauh 
dari Gereja al-Qiyamah.
| Masjid Umar Al-Khattab R.A yang didirikan pada masa lalu saat merebut daerah Iliya ( Palestina) dari bangsa Roma Byzantium. | 
Dan beliau sampai di suatu tempat dekat 
satu bongkah batu besar (Shakhrah) dan di sanalah beliau dan 
rombongannya mengerjakan shalat. Dan benar saja, setelah selesai shalat,
 tempat itu ditandai untuk didirikan sebuah masjid.
Dibawah kepemimpinan Islam, tentara Muslim dan pengikutnya tak memaksa kaum Yahudi dan Kristen untuk memeluk agama Islam.
Sejak saat itu di Palestina hidup rukun 
dan makmur, semua rumah ibadah tak ada yang digusur, tak ada intimidasi.
 Semua agama di daerah tersebut yaitu Judaism, Christian dan Islam 
bersama-sama saling bahu-mambahu membangun daerah Iliya (kini: 
Palestina) dengan saling toleransi dan saling menghormati. (lihat video kisahnya disini)
| Suasana Masjid Umar Al-Khattab R.A di Palestina dari dalam. | 
Mungkin kisah diatas agak menyimpang, 
namun disini akan ditarik suatu garis LURUS dan TEGAS, bahwa diantara 
kaum yang percaya Tuhan (agamais) tidak pernah saling bermasalah.
Semua kisah tersebut diatas adalah 
sejarah murni, memperlihatkan para kaum beragama (agamais) untuk 
meyatakan sekali lagi, tidak pernah saling berperang dan membenci! Namun
 saling bertoleransi dan mencintai perdamaian.
Hanya kaum berideologi setan, yang 
menghancurkan mereka semua untuk saling bermusuhan, membenci dan 
berperang serta saling membunuh untuk mengurangi jumlah penduduk dengan 
berbagai cara! Betapa pintarnya mereka para satanic dalam membuat fitnah
 yang berakhir dengan perang dan memutarbalikkan sejarah! Yang perlu 
pula dicatat, bahwa sejarah dibuat oleh sang pemenang, dan kaum satanic 
ini juga akan selalu ada hingga akhir dunia.
Kisah sejarah tersebut diatas, berasal 
pula dari dalam sebuah buku yang berjudul “Holy War” yang disusun oleh 
seorang wanita berkebangsaan Inggris, Karen Armstrong. Buku ini sempat 
menjadi best seller dibanyak negara di dunia.
| Karen Armstrong wanita berkebangsaan Inggris, penyusun buku “Holy War” | 
Agar kisah sejarah jauh lebih akurat, 
Karen mengumpulkan puluhan literatur, naskah-naskah dan buku-buku kuno 
dari berbagai pihak, baik dari Yahudi, Kristen dan Islam, lalu dibuatlah
 buku ini.
Namun setelah zionist datang, mereka 
justru diadu domba untuk saling membenci sejak dari kanak-kanak, maka 
perdamaian pun musnah!! Ya, itulah contoh kecil, cara kaum satanic 
mengadu domba kelompok yang tadinya damai menjadi saling membenci dan 
akhirnya saling berperang!!
Dan perlu diingat bahwa “FAHAM” kaum 
satanic tidak pernah mengenal batas! Banyak kaum beragamapun sudah 
disusupi oleh faham ini dengan cara cuci otak atau brainwash melalui media dan info tak benar yang mereka rencanakan sejak lama.
Sebagian dari mereka beragama, namun 
berkelakuan sehari-harinya menganut faham satanic ini. Contoh kasarnya 
adalah sifat pendendam, mengadu domba, korupsi, finah dan sirik serta 
sifat-sifat negatif lainnya.
Mereka adalah kaum elite berfaham satanic
 lintas batas, selama mereka punya tujuan sama, mereka adalah anggota 
perkumpulan ini, baik secara langsung atau tak langsung, dan akan 
melakukan depopulasi dunia termasuk melalui obat-obatan dan vaksin. 
(lihat video dibawah halaman atau disini)
Selain Dr. Rima yang pemberani dalam 
menguak masalah ini, bukti depopulasi makin kuat dengan banyaknya ahli 
dan peneliti lainnya, salahsatunya Dr. Stanley Monteith (Medical Activist)
 yang menyatakan bahwa para elite satanic juga meracuni makanan dan 
minuman melalui produk-produk mereka. (lihat video dibawah halaman atau disini)
| All Seeing Eye, Illuminati symbol | 
Jadi, jika kita memiliki sifat, tujuan 
dan faham negatif seperti itu, secara otomatis kita akan masuk ke 
jajaran faham Illuminati untuk mencapai the New World Order, walau menganut suatu agama yang percaya akan keberadaan Tuhan.
Anggota Illuminati Group dalam mencapai New World Order
 seperti dijelaskan pada awal artikel ini, adalah manusia yang mempunyai
 ideologi sefaham, baik itu lintas negara, lintas agama, lintas ras dan 
lintas etnik.
Mereka berkolaborasi menjadi satu, dalam satu tujuan, the New World Order.
 Yang dalam mencapainya akan terjadi depopulasi dunia dengan cara 
mematikan dan pembantaian dengan berbagai macam cara apapun, agar 
manusia di dunia menjadi jauh lebih sedikit.
Hanya sedikit kaum, apalagi Yahudi yang 
mengetahui sejarah ini seperti Naturei Karta. Sampai kapan mereka 
Naturei Kerta dapat bertahan dalam prinsip ajarannya? Semoga mereka 
tetap berjuang untuk rakyat Palestina. Dan bagaimanakah rencana New World Order ke depannya? Kita HANYA dapat melawannya dengan bersatunya kaum agamais.
Bersatu bukan berarti sama, namun 
perbedaan kepercayaan justru dapat saling menyatukan dan saling 
menghormati, bukan justru untuk saling berperang dan menghancurkan. 
Karena jika kaum agamais saling berperang, maka para satanics akan 
selalu tertawa puas.
Perang Salib pun, ditunggangi oleh kaum aliran satanic melalui Knights Templar yang
 membuat kaum agamais teradu-domba, juga perang lainnya seperti Perang 
Dunia-I, II, Perang Arab, Perang Vietnam, Perang Korea, Perang 
Iran-Irak, Perang antar etnis di Afrika, hingga peperangan sebelum 
perang salib.
Terbentuknya Al-Qaida, Perang Afganistan,
 peristiwa 9/11 dan Pentagon, penggulingan pemerintahan di banyak negara
 seperti Libya, Mesir, Suriah, Oman, Yaman, Libanon, dan sederet perang 
saudara di Afrika. Juga peristiwa Bom London, juga Bom Bali dari cell 
mereka yang ada si Asia Tenggara berasal dari Malaysia yaitu dr. Ashari 
yang disinyalir juga beraliran Al-Qaeda.
Padahal Al-Qaeda adalah sistim dan cell 
teroris yang dibentuk oleh Amerika sendiri. Mereka sering memakai faham 
dan hipnosis tingkat tinggi dan menamakannya sebagai Manchurian Candidate.
Demikianlah
 fakta yang sebenarnya, telah terlihat pesan mural “ala” satanic, serta 
simbol kaum Satanic di bandara Denver. Mulai terkuak sudah kegiatan 
mereka dalam sejarah dan percaturan politik dunia,  sejak dulu, kini dan
 untuk masa yang akan datang, menjadi kian nyata.
Sebagai catatan tambahan, bahwa pada 
tanggal 27 September 2011 lalu ketika Comet Elenin melewati antara Bumi 
dan Bulan, dikhawatirkan Bumi nyaris saja kembali ke zaman batu jika 
dihantam komet ini yang hanya berjarak 22 mil dari permukaan laut.
Pada saat yang sama, Presiden Barrack Obama langsung diberangkatkan ke Denver dan bersiap atau stand by di bandara Denver. Bandara ditutup sementara untuk umum dan untuk semua penerbangan.
| Operation Mountain Guardian di bandara Denver | 
Saat itu bandara dipenuhi militer dan operasi ini dikenal dengan nama “Operation Mountain Guardian”
 atau “Operasi Pelindung Gunung”. mungkin yang dimaksud ‘Gunung’ adalah 
presiden AS, Barrack Obama. Namun yang diberitakan kepada masyarakat 
operasi ini hanyalah sekedar latihan militer saja. 
Padahal operasi ini disinyalir untuk 
menjaga sang Presiden jika ada kemungkinan terjadinya hantaman dari 
komet Elenin terhadap Bumi dan presiden harus diungsikan ke bunker yang 
berada di bawah bandara Denver! Namun untungnya komet Elenin pecah 
berkeping-keping sebelum mendekati Bumi. (baca: Surat ke Gedung Putih: “Amerika Harus Persiapkan Tabrakan Komet Elenin (C/2010 X1) Dengan Bumi”)
Ini menguatkan bukti bahwa dibawah 
bandara Denver terdapat bunker dengan fasilitas canggih dan teknologi 
terdepan. Itu semua adalah fakta. Karena fakta adalah sejarah dan 
sejarah adalah fakta, damailah selalu, seperti masa lalu… semoga 
bermanfaat. (berbagai sumber, icc.wp.com)
Mengkin Anda berminat untuk membaca
 
 
 
 
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..