Hal yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia
 aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen 
perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir pada 
jebakan interaksi ikhwan-akhwat. Karena memiliki amanah yang sama, 
sesama pengurus harian lembaga, atau berada dalam satu bidang, bisa juga
 dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens. 
Intensitas hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih 
simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal ini bisa jadi
 fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan jenis itu fitrah 
manusia, katanya. Tapi meski fitrah, tetap aja ada resikonya, terutama 
pada keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa 
menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak 
dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga 
keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu 
telah mewujud pada realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak
 ayal akan terjadi juga gombalisasi di sini. 
Sering seseorang ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya 
yang sedang membuncah karena cinta. Bagi aktivis dakwah, hal seperti ini
 mustinya disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si 
“dia” memergoki adanya perasaan itu. Gengsi dong!! Namun suatu saat 
pertahanan itu bisa jebol manakala perasaan itu makin menjadi-jadi 
sedang keimanan dalam kondisi menurun. 
Maka lahirlah sebentuk perhatian 
pada si “dia”, baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu
 (baik tanya beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar 
menanyakan kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail
 … bisa juga dalam rapat koordinasi. (Aku banget nih, Astagfirullah…)
Dari pengamatan, yang paling banyak terjadi adalah adanya gombalisme via
 SMS, kita sebut saja sebagai SMS gombal. 
Kita simak contoh SMS-SMS 
ini….
“Aslm. Apa kbr? Ukhti, ana sungguh kagum dgn semangat anti. Amanah anti 
di mana-mana namun semuanya bisa tetap tawazun. Anti benar-benar 
mujahidah tangguh. Tetep semangat ya Ukhti!”
“Salut sama Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras seperti itu datang 
rapat dgn jalan kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak rela klo Anti sampai 
jatuh sakit…”
Akhwat: “Aww. Apa kabar? Akhi, sedang ngapain nih? Sudah makan belum? 
Jangan sampai lupa makan ya..”
Ikhwan: “Www. Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti SMS 
^_^. Ane sedang memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun 
mempesona. Hmm… ane belum makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat 
sama Anti…”
(Halah… gombal semua tuh!!!) 
Ada yang lebih parah nih … kayak gini:
“Aww. Wah .. Anti makin terlihat anggun dengan jilbab biru tadi…”
“Assalaamu ‘alaikum. Apa kbr? Lama nggak kontak ya. Ane kangen ma suara 
Anti…”
“ … Ane janji akan menikahi Anti setelah lulus nanti ….”
Oh .. NOOOOOOOOOOOO!! Aneh-aneh aja isi SMS-nya. Mungkin lebih banyak 
lagi SMS-SMS aneh lainnya yang belum terdeteksi. Hmm.. bagaimana reaksi 
si penerima? Ya bervariasi, ada yang cuek saja, ada yang merasa risih, 
ada yang membalas biasa, ada yang bertanya-tanya bin penasaran, ada juga
 yang suka dan berbunga-bunga, ada yang kemudian menaruh harapan. Kita 
simak penggalan berikut… 
Pada dini hari sekitar pukul dua pagi, suara berisik nada SMS 
membangunkan seorang akhwat dari perjalanan tidurnya. SMS dari siapa nih
 malam-malam gini, pikirnya. Serta merta dia buka SMS-nya, hah… dari 
seorang ikhwan, bunyinya:
”Wahai Ukhty, segera terjagalah dari mimpi indahmu, bangunlah dari 
peraduanmu, basuhlah wajah dan anggota tubuhmu agar bersinar di hari 
kemudian, bersujud dan bersimpuhlah kepada Allah, agungkanlah Asma-Nya. 
Niscaya Allah akan meridhoi langkah kita dan mengabulkan cita dan 
harapan kita.”
Sang akhwat tertegun, ngapain malam-malam begini si ikhwan itu ngirim 
SMS, kurang kerjaan aja. 
Dasar, sok perhatian! Namun tanpa sadar 
jari-jari lentik akhwat itu mengetik balasan:
“Jazakallah khairan, Akh. Jangan kapok tuk sering ngingetin ane ya…”
Nah lo!!
Coba dirasa-rasakan, apa SMS-SMS semacam itu tidak beresiko? Bagus sih 
sepertinya, membangunkan untuk sholat tahajud … tapi efek sampingnya 
bisa menimbulkan penyakit-penyakit hati. Bikin merajalelanya VMJ (Virus 
Merah Jambu). 
Waa.. kalau virus yang satu ini menyebar, bisa repot. 
Sulit nyari vaksin atau anti virusnya.
Makanya… ingat, penyebab awal perlu dicegah, yakni adanya gombalisasi. 
Kalau si gombal dah nyebar, maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. 
Baik ‘lecet-lecet’ ringan maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya 
berdampak pada hati, tapi juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak 
enak makan, gak nyaman tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau 
tidur … ingat dia, mau ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa
 kurus tuh? 
Trus …siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum 
wanita/akhawat. Mestinya paham dong gimana fitrah perasaan mereka. 
Mereka seneng dan suka bila diberi perhatian … bisa berbunga-bunga 
hatinya. Dan tipe cinta mereka (kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali 
yang dibawa sampai mati, kayak Nurul dalam novel AAC itu loh… Trus 
mereka juga mudah berharap. Nah tuh … coba pikir kalau sampai mereka 
jatuh cinta, kemudian sampai berharap. Jika kemudian cinta dan harap itu
 tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit banget nanti? Apa tega, mendholimi
 mereka seperti itu?
So, khususnya bagi para ikhwan, jaga diri, jaga hati, jaga gengsi. 
Jangan asal kirim SMS, lebih-lebih SMS gombal bin murahan. Juga .. 
jangan asal balas SMS, apalagi dengan SMS gombal. Ini nih contoh balasan
 yang ngegombal….
Akhwat : “Ane pengin rihlah, ke syurga …”
Ikhwan : “Ukhty, ke mana pun Anti mau pergi, saya akan bersedia 
menemani, meski taruhannya jiwa ini …” (He..he..he.. peace Ukhti ^_^ )
Nah!! Dasar gombal! Jaga gengsi dong. Ini nih…. Barisan kata berikut 
mungkin bisa menggambarkan ikhwan yang nggak mau nggombal.
Karena Aku Mencintaimu
Wahai Ukhty… 
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah
Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.
Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku…. 
Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.
So, sekali lagi bagi para ikhwan, jangan jualan gombal, jangan obral 
janji. Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagu bilang suka atau cinta.
 Bisa fatal tuh akibatnya! Mau jadi orang dholim?? Tegaskan semenjak 
sekarang, hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih … 
puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Sampai 
dhower deh, terserah! ^_^
Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali. 
Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. 
Jangan 
mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap. Stay cool, calm, 
confident. Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Antunna tidak suka 
terombang-ambing kan? Antunna lebih suka pada kepastian kan? Makanya 
jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum 
ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah Antunna 
dengan datang ke orang tua Antunna. Itu … baru deh, oke. Waspadalah 
…waspadalah …
SO SEMUANYA …. WASPADAI ARUS GOMBALISASI!!!
(Afwan jiddan jika ada yang tersinggung…!!!! Just intermezzo… ^__^) 
Sumber : http://www.uhibbukumfillah.co.cc
 
 
 
 
Syukron,.,. insya Allah Kita harus sebisa mungkin Menghindari yang namanya VMJ.
BalasHapussemoga... tetaplah Istiqamah...Amiin
HapusTulisannya bagus.. Syukron,, sudah mengingatkan..
BalasHapus