Dai itu hendaknya seperti kipas angin,
Terus ia berputar dalam lingkaran yang sama..
Kehadirannya membawa kenyamanan,
Pergerakannya berbuah kesejukan,
Bagi orang di sekelilingnya…
Boleh jadi, Dai merasa bosan dan lelah akan jalan hidupnya, yang
hanya tercurahkan untuk dakwahnya. Berkutat untuk hal-hal serupa,
layaknya kipas angin yang hanya bergerak dan berputar dalam lingkaran
yang sama. Biarkanlah kebosanan dan kelelahan itu hinggap, tapi tak usah
kau hiraukan, karena orang-orang disekitarmu merasa nyaman dan sejuk
akan kehadiranmu. Ya, semestinya kehadiran seorang Dai membawa
ketenteraman, karena ia datang membawa solusi. Namun bila pergerakanmu
justru membawa kegerahan, sesak dan kepanasan bagi sekelilingmu, coba
renungkanlah… ada yang salah dengan caramu. Bila kehadiranmu justru
berbuah perpecahan dan saling hujat ada yang salah dengan dakwahmu.
Bisa saja, cara yang kau terapkan tidak tepat untuk kondisi dan
situasi jaman. Pikirkanlah, tak usah engkau terpaku dan stag pada
metode, tak perlu saklek akan aturan-aturan yang tak diatur Rabbmu dan
tak diajarkan Junjunganmu. Hanya saja tetaplah berjalan pada
koridor-koridor yang tak melanggar syariah. Ingatlah tuntunan agama,
“berdakwaklah dengan cara yang terbaik”, tak hanya baik, tapi “terbaik”.
Tentu saja bila pedoman ini kau pegang erat, tak akan kau temui saling
hujat, saling serang, bahkan perpecahan umat. Objek dakwah tak akan
menemui islam yang konfrontatif, islam yang tak mengenal toleran bahkan
islam yang terkenal kaku. Karena ia hanya akan melihat islam yang indah,
kokoh tapi fleksibel, serta penuh akan kasih sayang dan limpahan
rahmah.
Bila tak ada yang salah dengan caramu, tak ada yang keliru dalam
metodemu, maka tanyakan kepada hatimu…, Renungkanlah!!! Ada yang salah
dengan niatmu, ada energi lain yang membuatmu berlari kencang, selain
Cinta-Nya.
Dai adalah kipas, kipas yang memiliki ruh. Ia bergerak dan berputar
bukan karena terpaksa, seperti kipas yang mesti berputar hanya karena
tombol “ON” telah di pencet dari tubuhnya. Dai bergerak dan bekerja
dengan energi yang jauh lebih besar, jauh lebih dahsyat…Energi cinta dan
kasih akan Rabbnya.
Bila ada energi lain yang menggerakanmu, tak lagi kenyamanan yang kan
dirasakan objek dakwahmu. Tak ada lagi kesejukan yang berbuah
ketenteraman, justru angin-angin panas yang keluar dari kipas yang
membuat diri makin gerah, karena ruh-ruh rahmah tak lagi tercurah.
Banyak dari aktivis dakwah, yang bergerak karena sebab lain,
mementingkan dirinya, menghitung untung rugi dunia, bahkan hanya demi
pasangan hidupnya.., Layaknya ia sedang berbisnis dengan sesamanya.
Jangan kau tertipu, cukuplah Allah dan Rasul menjadi mitra bisnismu.
Lupakan keuntungan dunia yang menipumu. Jauhkan!!, jangan sampai ia
merongrong dalam hatimu!!
Tak sedikit pula yang menyeru, hanya karena ia memuja kelompoknya,
mengagung-agungkan tokoh-tokohnya, bahkan mengkultuskannya. Ia sibuk
akan dakwahnya, dakwah yang menomorsatukan harokahnya. Tak perlu kau
ikuti hegemoni ini. Luruskan kembali niatmu. Engkau menyeru bukan untuk
memuja harokahmu, tapi dakwakmu adalah menyeru untuk perbaikan dan
persatuan umat. Engkau boleh yakin, bahwa harakahmu adalah yang terbaik,
tapi jangan kau jadikan ia sebagai tujuan. Sungguh, hanya perpecahan
yang kan kau unduh, bila itu yang kau usahakan. Ada tujuan yang jauh
lebih mulia yang patut kau perjuangkan, tentunya dengan energi kasih dan
cinta dari-Nya. Hingga kelak engkau akan puas ketika bertemu denganNya.
Bila engkau sudah merasa mantap dengan keduanya, tapi tak juga hasil
positif yang kau peroleh, tak perlu kau putus asa dan menyerah. Sungguh,
para Rasulpun telah didustakan oleh kaumnya. Jangan kau terpaku pada
hasil, karna sungguh engkau tak sedang berbisnis dengan manusia. Tuhanmu
melihat kesungguhanmu, proseslah yang dinilaiNya, sedangkan hasil
adalah mutlak kehendakNya.
Wahai Dai,
Teruslah malangkah, karna langkahmu penuh dengan hikmah…
Teruslah bergerak, karna pergerakanmu membuat kesesatan dan kezhaliman terserak…
Teruslah bertahan, karna hadirmu kan berbuah persatuan dan kejayaan islam…
TERUSLAH BERPUTAR WAHAI KIPAS-KIPAS DAKWAH…!!!
Dalam buaian kesejukan Kipas angin
di dalam markas BUNKER…
“Untukmu Kipas Dakwah”
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..