Noam Chomsky, pemikir dan penulis Amerika (inet) |
Penulis dan pemikir Amerika, Noam Chomsky menyatakan bahwa saat ini
sedang dilakukan persiapan dan komunikasi untuk menyiapkan kembalinya
Presiden Mursi memerintah Mesir. Dalam sebuah ceramahnya di Universitas
California, seperti yang diberitakan situs akhbarak.net edisi Selasa
(15/10/2013), beliau memastikan kebenaran analisisnya selama ini, karena
sumber-sumber informasinya dekat dengan pusat pengambilan keputusan.
Menurutnya, selain As-Sisi terlihat tidak bisa lagi mencegah
kebocoran rahasia-rahasianya, sekarang sudah terjadi pertikaian dalam
internal militer sendiri. Baik secara tertutup ataupun terbuka dan
diketahui oleh publik. Sebelumnya, Chomsky juga sudah mengatakan bahwa
jatuhnya kekuasaan kudeta baru akan dimulai jika terjadi pertikaian di
internal mereka. Dan hal itu sekarang sudah diketahui semua orang.
Beliau membela diri ketika dituduh lebih memihak kepada Presiden
Mursi, “Aku dituduh lebih mencintai dan memihak Presiden Mursi. Bahkan
ada salah seorang teman menuduhku menjadi agen Ikhwanul Muslimin. Maka
saat ini aku ingin menjawab, bahwa benar aku mencintai Presiden Mursi
karena dialah presiden yang sah. Dia seorang presiden yang tidak
terbukti sama sekali melakukan korupsi. Tapi walaupun demikian, aku
bukanlah seorang pengikut atau anggota Ikhwanul Muslimin. Bahkan seorang
muslim pun tidak. Aku aku sangat benci orang-orang yang perbuatannya
menyalahi perkataannya.”
Chomsky juga mengatakan bahwa dirinya sering berkomunikasi dengan
Muhammad Hasanain Haikal, seorang kolumnis dan jurnalis senior di Mesir,
yang mendukung kudeta militer. Suatu kali Haikal bertanya kepadaku
tentang sebab aku menulis artikel yang mengatakan bahwa Presiden Mursi
akan kembali memimpin Mesir. Haikal juga menanyakan bukti yang membuat
Chomsky bisa demikian yakin dengan hal tersebut.
Chomsky menjawab bahwa pihak pengkudeta telah memberi Ikhwan semua
tawaran, termasuk menjadi perdana menteri, tapi Ikhwan selalu menolak.
Maka kira-kira apa tawaran tersisa yang akan diberikan? Tawaran itu
pasti kembalinya Presiden Mursi memimpin Mesir.
Chomsky sangat menyayangkan sikap Haikal. Menurutnya, Haikal telah
mencoreng sejarah panjangnya, bahkan di akhir-akhir masa hidupnya.
Sejarah akan menulisnya hanya sebagai penyebab meninggalnya ribuan
rakyat Mesir.
Chomsky mengakhiri ceramahnya dengan mengatakan, “Di ruangan ini, aku
katakan bahwa Presiden Mursi akan kembali. Dia akan menjadi negarawan
Mesir. Mesir juga akan menjadi negara yang lebih kuat lagi. Para korban
pembantaian Rab’ah Adawiyah adalah bayaran yang telah dipersembahkan
demi kebebasan rakyat Mesir yang jumlahnya sekitar 100 juta jiwa. Dunia
tidak mau memberi mereka kebebasan, sehingga mereka pun melakukan
revolusi yang suci. Buktikan kebenaran perkataanku ini sebentar lagi.”
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..