Hinggapnya
seekor lebah sangat lembut hingga tidak dirasakan oleh bunga. Dia
menghisap sarinyapun dengan sangat lemah lembut. Lebah mendapatkan apa
yang dia inginkan dengan cara yang sangat halus. Berbeda dengan burung,
meski yang bertubuh kecul, cara hinggapnya memberitahu kepada
orang-orang disekitarnya bahwa dia hinggap, hingga dahannya bergoyang.
Ketika hinggap menjatuhkan beban tubuhnya dan jika terbang mendorong
dahan yang di hinggapinya. Ada sebuah analogi yang punya nilai mendidik
cukup dalam "Burung itu tidak akan berlaku lembut seperti halnya lebah "
, dalam suatu hadist juga disebutkan hal yang hampir sama "Sesungguhnya
orang mukmin itu laksana lebah, yang makan makanan yang baik dan
mengeluarkan sesuatu yang baik. Dan jika hinggap pada sebatang ranting
tidak membuatnya patah."
Bersikap lemah lembut pula yang
dilakukan petani lebah untuk mendapatkan manfaat madu lebah, pantang
bersikap kasar pada lebah, dia bisa membalas dengan lebih kasar. Dari
perangai lemah lembut , manusia bisa mendapatkan sejuta manfaat dari
madu. Kelembutan adalah penolong yang tidak pernah menolak jika dimintakan kebutuhannya. Dari mereka kita bisa belajar, bagaimana mengambil manfaat dari lingkungan, namun tidak merusak nya .
Dari sejumlah ulama salaf yang
pernah saya baca kisah-kisah mereka, menyebutkan bahwa tanda kedalaman
pemahaman seseorang terhadap agamanya adalah sikapnya yang lemah lembut
ketika masuk ke dalam rumah, ketika mengenakan baju, melepaskan sepatu,
mengendarai kendaraan dan juga dalam bertutur kata dan bersikap. Sikap
terburu-buru dan gegabah dalam melakukan sesuatu akan mendorong ke arah
bahaya, hilangnya manfaat dan merusak. Sebab kebaikan itu dibangun di
atas kelemah-lembutan. "Tidaklah kelembutan itu ada dalam sesuatu,
kecuali dia akan menghiasinya, dan tidaklah kekasaran itu ada pada
sesuatu kecuali dia akan mencemarkannya."
"Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan senang kelemahlembutan. "(Al hadits)
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..